Senin, 29 November 2010

SOFTSKILL ILMU SOSIAL DASAR

PENGERTIAN INDIVIDU


            Individu, istilah individu berasal dari bahasa latin individuum yang artinya tidak terbagi. Sedangkan dalam konsep sosiologis individu artinya manusia yang berdiri sendiri. Namun penjelasan individu sebagai entitas yang tidak dapat terbagi belum begitu tepat. Penjelasan yang lebih jelas dari individu yaitu, individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam artian unit terkecil, berarti bahwa individu tidak dapat diuraikan kembali. Individu adalah sebuah kesatuan tunggal yang berdiri sendiri, dengan kemampuan sendiri. Adanya konsep individu sendiri terkait dengan konsep masyarakat, dimana masyarakat pengertiannya adalah sebuah organisme yang terbentuk dari beberapa individu. Masyarakat tidak ada tanpa ada individu, dimana pengertian individu pun ada setelah adanya konsep masyarakat.
           
            Untuk lebih memperjelas definisi dari individu perlu adanya pembanding yang membedakannya, yaitu masyarakat. Keberadaan individu tidak terlepas dari keberadaan masyarakat dan sebaliknya. Hubungan antara individu dan masyarakat sesungguhnya saling berkaitan, dan cenderung tidak terpisah. Yang menjelaskan pentingnya istilah masyarakat untuk menjelaskan pengertian istilah individu, adalah  dikarenakan individu merupakan sebuah pondasi dari atau landasan, serta awal masyarakat. Adanya individu yang membentuk masyarakat membuat individu penting bagi terbentuknya masyarakat. Namun tanpa keberadaan istilah masyarakat, maka istilah individu tidak dapat dijelaskan. Dikarenakan istilah masyarakat dan istilah individu, kedua-duanya merupakan pembanding, penegas dan pembeda bagi satu sama lain. Sehingga kedua-duanya penting dan saling melengkapi.

            Manusia sebagai mahluk individu, contoh manusia sebagai mahluk individu, artinya dia dapat berdiri sendiri, atau bertahan hidup dengan menggunakan panca inderanya sendiri dan akalnya sendiri, tanpa perlu mendapatkan bantuan dari manusia yang lain. Kemampuan manusia yang bertahan hidup dengan menggunakan insting bertahan hidupnya inilah yang membuat manusia menjadi mahluk individu. Namun kesulitan dan kendala kehidupan yang selalu ada dalam proses seleksi alam, menyebabkan manusia memiliki kecenderungan untuk berinteraksi atau bekerja sama dengan manusia lain dalam menghadapi proses tersebut. Hal ini menyebabkan manusia nyaris kehilangan insting sebagai mahluk individu. Sehingga manusia bukan lagi sebagai mahluk individu, tapi manusia sebagai mahluk social. Namun adanya sifat serta tindakan dan cara berpikir manusia yang cenderung bermanfaat bagi dirinya sendiri, dan bukan manusia lain. Serta kecenderungan manusia untuk mengutamakan keselamatan dirinya sendiri tanpa mempedulikan keselamatan dari manusia yang lain, secara langsung menghapus konsep manusia adalah mahluk social. Sehingga definisi yang lebih tepat, manusia adalah mahluk individu yang bersifat social. Artinya manusia mampu hidup sendiri dengan kemampuannya sendiri, tetapi lebih memilih bekerja sama dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya.
           
            Individu dan perananannya dalam kehidupan, adalah untuk membedakan antara entitas tunggal yang satu dengan entitas tunggal yang lain. Individu adalah merupakan konsep kemandirian. Individu dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dari apapun, sebagai contoh mahluk yang satu dengan yang lain dapat saling bekerja sama dan hidup bersama-sama, namun mereka tetap menjadi bagian yang terpisah dari satu sama lain. Artinya, walaupun tanpa keberadaan mahluk yang lain, suatu mahluk mampu untuk memenuhi kebutuhan dasarnya sendiri. Sehingga untuk memenuhi peran dan kebutuhannya hanya dengan mengandalkan kemampuannya sendiri inilah, yang menyebabkan mahluk tersebut disebut dengan individu. Karena mahluk tersebut mampu menghidupi dirinya sendiri atau bisa disebut juga mandiri, hal inilah yang menjelaskan konsep individu sebagai konsep kemandirian.

            Secara alamiah, penjelasan individu yang berasal dari istilah bahasa latin Individuum, yang berarti tidak dapat dibagi, tidak semata-mata menjelaskan secara mutlak pengertian dari individu, sebagai contohnya Amoeba. Satu amoeba, disebut sebagai individu karena dia tunggal. Namun apabila diberikan kondisi yang tepat, amoeba dapat membelah dirinya menjadi amoeba lain yang juga merupakan kesatuan tunggal. Dengan begini amoeba sebagai individu dapat terbagi. Namun penjelasan individu sebagai entitas yang tidak dapat dibagi, diperkuat apabila yang dijelaskan sebagai individu ini sendiri adalah manusia. Manusia tidak dapat dibagi, dan untuk manusia tersebut menjadi manusia lain atau berkembang biak, membutuhkan peran dari manusia yang lain. Tidak seperti amoeba yang dapat membelah dirinya untuk berkembang biak. Namun secara struktur biologisnya, pada dasarnya tubuh manusia ini dibentuk oleh sel-sel yang saling bekerja sama satu sama lain membentuk organ-organ vital pada manusia, membuat manusia tidak dapat disebut sebagi mahluk individu dikarenakan manusia bukan berasal dari satu entitas tunggal, namun merupakan wujud dari pembentukan entitas-entitas tunggal yang lain yaitu sel-sel pada tubuh manusia tadi.

            Banyak definisi yang menjelaskan tentang definisi dari individu, penjelasan secara alamiah, secara struktur biologisnya dan penjelasan secara social. Namun karena hubungan antar individu lebih sering dikaitkan dengan hubungan antar manusia, maka definisi tentang individu lebih sering didefinisikan secara social. Jadi dalam hal ini, individu juga dapat disebut sebagai manusia yang tunggal, manusia yang berdiri sendiri atau mandiri, yang tidak bergantung pada manusia lain untuk keberlangsungan hidupnya. Dalam kenyataannya, sesungguhnya manusia memang tidak membutuhkan manusia lain untuk bertahan hidup, namun demi keberlangsungan rasnya, manusia membutuhkan manusia yang lain.

            Secara lebih jelas lagi individu yang juga berarti manusia, sebagai mahluk ciptaan Tuhan terbentuk dari 4 macam konsep kelengkapan hidup, yaitu RAGA, yang merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama. Yang kedua adalah RASA, yang merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan. Yang ketiga adalah RASIO atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera. Dan yang keempat RUKUN atau pergaulan hidup, yang merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Konsep kelengkapan hidup yang keempat atau RUKUN inilah yang cenderung menyebabkan manusia bersifat social. Karena oleh Tuhan manusia diciptakan untuk saling bekerja sama satu sama lain untuk keberlangsungan hidup di dunia. Tapi hal ini tetap tidak membuat manusia menjadi mahluk social, tapi cenderung lebih memperkuat definisi manusia sebagai mahluk individu yang bersifat social. Sifat social penting bagi manusia agar dapat berinteraksi dengan manusia lain, dan interaksi dengan manusia lain penting untuk menjaga kesehatan mental manusia, karena sifat mengisolasi diri bukanlah sifat dasar manusia.

            Dari penjelasan-penjelasan di atas dijelaskan tentang definisi individu, atau secara sosial lebih sering dikenal sebagai manusia. Jadi disimpulkan bahwa Individu adalah manusia yang berdiri sendiri dan memenuhi kebutuhan dasarnya dengan atas usaha dari dirinya sendiri, yang memiliki raga yang secara fisik membedakan dirinya dengan manusia yang lain, yang memiliki rasa yang menangkap segala hal-hal yang ada disekitarnya, yang ditelaah menggunakan rasio sehingga manusia dapat menentukan apa yang baik bagi dirinya ataupun tidak, guna untuk mengembangkan fungsi dirinya dalam rukun, yang merupakan bentuk interaksi terhadap manusia lain dalam proses keberlangsungan hidupnya di dunia sebagai mahluk ciptaan Tuhan.