Kamis, 19 April 2012

Skizofrenia

Skizofrenia merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Pada pasien penderita, ditemukan penurunan kadar transtiretin atau pre-albumin yang merupakan pengusung hormon tiroksin, yang menyebabkan permasalahan pada zalir serebrospinal.[1]
Skizofrenia bisa mengenai siapa saja. Data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan 1% populasi penduduk dunia menderita skizofrenia.
75% penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.

Gejala

Indikator premorbid (pra-sakit) pre-skizofrenia antara lain
1. ketidakmampuan seseorang mengekspresikan emosi: wajah dingin, jarang tersenyum, acuh tak acuh.
2. Penyimpangan komunikasi: pasien sulit melakukan pembicaraan terarah, kadang menyimpang (tanjential) atau berputar-putar (sirkumstantial).
3. Gangguan atensi: penderita tidak mampu memfokuskan, mempertahankan, atau memindahkan  atensi.
4. Gangguan perilaku: menjadi pemalu, tertutup, menarik diri secara sosial, tidak bisa menikmati rasa senang, menantang tanpa alasan jelas, mengganggu dan tak disiplin.
Gejala-gejala skizofrenia pada umumnya bisa dibagi menjadi dua kelas:
1. Gejala-gejala Positif
Termasuk halusinasi, delusi, gangguan pemikiran (kognitif). Gejala-gejala ini disebut positif karena merupakan manifestasi jelas yang dapat diamati oleh orang lain.
2. Gejala-gejala Negatif
Gejala-gejala yang dimaksud disebut negatif karena merupakan kehilangan dari ciri khas atau fungsi normal seseorang. Termasuk kurang atau tidak mampu menampakkan/mengekspresikan emosi pada wajah dan perilaku, kurangnya dorongan untuk beraktivitas, tidak dapat menikmati kegiatan-kegiatan yang disenangi dan kurangnya kemampuan bicara (alogia).


Kamis, 22 Maret 2012

MBT (Main Battle Tank) Leopard

        Leopard 2 adalah tank tempur utama yang dikembangkan oleh Krauss-Maffeipada awal tahun 1970 untuk Angkatan Darat Jerman Barat. Tank pertama mulai beroperasi pada 1979 dan sukses menggantikan versi sebelumnya Leopard 1  sebagai tank tempur utama Angkatan Darat Jerman. Berbagai versi telah bertugas di angkatan bersenjata Jerman dan dua belas negara Eropa lainnya, serta beberapa negara non-Eropa. Lebih dari 3.480 variant Leopard 2 telah diproduksi. Leopard 2 pertama kali digunakan oleh Angkatan Darat Jerman dalam  pertempuran di Kosovo  dan juga telah melihat aksi di Afghanistan dengan kontribusi Denmark dan Kanada untuk Pasukan Bantuan Keamanan Internasional.
      Ada beberapa versi pengembangan utama dari tank, model asli Leopard 2A4 yang memiliki lapisan baja vertikal pada kubah meriamnya, dan versi yang ditingkatkan, yaitu Leopard 2A5 dan versi lebih baru, yang memiliki kubah meriam bersiku yang berbentuk panah bersama dengan sejumlah peningkatan lainnya. Semua model memiliki fitur sistem pengendalian penembakan digital dengan laser pengukur jarak, meriam utama distabilkan penuh menggunakan penstabil gyro dan senapan mesin koaksial, pencitra malam canggih dan peralatan peninjauan (kendaraan pertama menggunakan sistem TV cahaya rendah atau LLLTV; pencitra panas digunakan kemudian). Tank memiliki kemampuan untuk menembak target bergerak saat berjalan di medan yang kasar.


Masa Operasi : 1979 – Sekarang
Desainer : Krauss-Maffei
Desain : 1970
Pembuat : Krauss-Maffei Wegmann Machinanbau Kiel
Harga per-unit : 2A6 : $5,74 juta
Diproduksi Sejak : 1979 – Sekarang
Spefikasi Kendaraan :
Berat : 62,3 ton
Panjang : 9,97 m
Lebar : 3,75 m
Tinggi : 3,0 m
Awak : 4 personel
Lapisan Baja          : Baja Campuran Generasi ke-3, termasuk Baja kepadatan tinggi, tungsten, dan filler plastik dengan komponen ceramic.
Senjata Utama       : 1 Meriam Smoothbore 120 mm Rheinmetall L55, 42 peluru
Senjata Kedua        :    2 Senapan 7.62 mm MG3A1, 4.750 peluru
Mesin                     : MTU MB 873 Ka-501 liquid-cooled V-12 Twin-turbo diesel engine Berpendingin cair
Kapasitas Bahan    : 1.200 liter
Bakar
Jarak Tempuh        : 550 Km
Kecepatan              : 72 Km/jam

Kamis, 15 Maret 2012

KOMPUTER

Komputer adalah alat yang dipakai untuk mengolah data menurut perintah yang telah dirumuskan. Kata komputer semula dipergunakan untuk menggambarkan orang yang pekerjaannya melakukan perhitungan aritmatika, dengan atau tanpa alat bantu, tetapi arti kata ini kemudian dipindahkan kepada mesin itu sendiri. Asal mulanya, pengolahan informasi hampir eksklusif berhubungan dengan masalah aritmatika, tetapi komputer modern dipakai untuk banyak tugas yang tidak berhubungan dengan matematika.

Komputer seperti halnya teknologi lainnya, terus mengalami perkembangan dan perubahan dari masa ke masa. Pada awal mulanya, Komputer didesain hanya untuk melakukan perhitungan-perhitungan yang sulit untuk dilakukan secara manual, lalu berkembang dengan bahan-bahan baku yang membuat computer semakin lama semakin terjangkau harganya dan juga ukurannya yang pada awalnya bisa sebesar ruangan pertemuan, sekarang sudah bisa menjadi seukuran tas kecil namun kemampuannya jauh lebih canggih dan variatif. Sehingga ada yang menyebut bahwa “computer adalah teknologi tercanggih yg pernah ada”

Komputer yang pertama kali memiliki fungsi sebagai “komputer” diciptakan pada tahun 1944, kemudian perangkat yang digunakan untuk merakit komputer tersebut semakin berkembang. Perkembangan teknologi komputer diklasifikasikan menjadi beberapa generasi seperti berikut :

1).Generasi Pertama (1944-1959) 

Tabung hampa udara sebagai penguat sinyal, merupakan ciri khas komputer generasi pertama. Pada awalnya, tabung hampa udara (vacum-tube) digunakan sebagai komponen penguat sinyal. Bahan bakunya terdiri dari kaca, sehingga banyak memiliki kelemahan, seperti: mudah pecah, dan mudah menyalurkan panas. Panas ini perlu dinetralisir oleh komponen lain yang berfungsi sebagai pendingin. Dan dengan adanya komponen tambahan, akhirnya komputer yang ada menjadi besar, berat dan mahal.

2). Generasi Kedua (1960-1964) 

Transistor merupakan ciri khas komputer generasi kedua. Bahan bakunya terdiri atas tiga lapis, yaitu: “basic”, “collector” dan “emmiter”. Transistor merupakan singkatan dari Transfer Resistor, yang berarti dengan mempengaruhi daya tahan antara dua dari tiga lapisan, maka daya (resistor) yang ada pada lapisan berikutnya dapat pula dipengaruhi. 

Dengan demikian, fungsi transistor adalah sebagai penguat sinyal. Sebagai komponen padat, tansistor tidak mudah pecah dibandingkan dengan vacuum tube yang terbuat dari kaca, memiliki ukuran yang lebih kecil, dan membutuhkan lebih sedikit daya dibanding vacuum tube, sehingga panas yang dihasilkan lebih sedikit. Dengan demikian, komputer yang ada menjadi relatif lebih kecil dan lebih murah.

3). Generasi Ketiga (1964-1975)

Maraknya penggunaan komputer dimulai dengan komputer generasi ketiga. Memanfaatkan penemuan independen integrated circuit (Microchip) oleh Jack St. Clair Kilby dan Robert Noyce, menuntun kepada penemuan mikroprosesor. Walaupun dimana yang merupakan mikroposesor pertama begitu kontroversial, sebagian besar dikarenakan kurangnya persamaan pendapat tentang definisi dari mikroposesor, namun tidak dapat dibantah bahwa mikroprosesor chip tunggal pertama adalah Intel 4004, didesain dan direalisasikan oleh Ted Hoff, Federico Faggin, dan Stanley Mazor di Intel.

Walaupun IC (integrated circuit) pada mikroprosesor terawal hanya berisi prosesor, yaitu unit pemrosesan pusat (CPU), perkembangannya yang pesat secara alami menuntun kepada chip-chip yang memiliki didalamnya semua atau sebagian dari perangkat elektronik internal sebuah komputer.

Pada tahun 1960-an terdapat cukup banyak tumpang tindih antara teknologi generasi kedua dan ketiga. IBM mengimplementasikan modul IBM Solid Logic Technology di sirkuit campuran untuk IBM System/360 pada 1964. Pada tahun 1975, Sperry Univac melanjutkan pembuatan mesin generasi kedua seperti UNIVAC 494. Mainframe besar yang memiliki desain mesin tersusun seperti B5000, yang memungkinkan untuk pemrograman sederhana.

4). Generasi Keempat (1975-Sekarang)

Setelah IC muncul, tujuan Pengembangan Komputer menjadi lebih jelas yaitu mengecilkan ukuran sirkuit dan komponen-komponen elektronik. Large Scale Integration atau LSI dapat memuat ratusan komponen dalam satu chip. Kemudian tahun 1980-an, Very Large Scale Integration atau VLSI memuat ribuan komponen dalam satu chip tunggal.

ULSI atau yang disebut dengan Ultra-Large Scale Integration mampu meningkatkan jumlah tersebut menjadi jutaan. Kemampuan untuk memasang banyak komponen dalam satu keping yang berukuran setengah keping uang logam mendorong turunnya harga dan ukuran komputer

Hal itu ternyata juga mampu meningkatkan daya kerja, efisiensi dan Kehandalan komputer. Chip Intel 4004 yang telah dibuat pada tahun 1971 membawa dampak kemajuan terhadap IC dengan meletakkan seluruh komponen dari sebuah komputer (yaitu central processing unit, memori, dan kendali input/output) dalam sebuah chip yang sangat kecil. Sebelum itu, IC dibuat untuk mengerjakan suatu tugas tertentu yang bersifat spesifik. dan Sekarang, sebuah mikroprosesor dapat diciptakan dan kemudian diprogram untuk memenuhi semua kebutuhan yang diinginkan. Tidak lama setelah itu, setiap perangkat rumah tangga seperti microwave oven, televisi, dan juga mobil dengan electronic fuel injection, semuanya dilengkapi dengan alat yang disebut mikroprosesor.

Perkembangan yang sedemikian ini dapat memungkinkan orang-orang biasa untuk menggunakan komputer. Komputer tidak lagi menjadi dominasi perusahaan-perusahaan besar ataupun lembaga pemerintahan. kemudian pada pertengahan tahun 1970-an,
Perakit komputer menawarkan hasil ciptaan komputer mereka ke masyarakat umum. Komputer-komputer itu, yang disebut dengan mini komputer, mini komputer berfungsi sebagai komputer berbiaya rendah untuk industri, bisnis dan universitas. Memungkinkan untuk mensimulasikan sirkuit analog menggunakan aksentuasi simulasi program dengan sirkuit terintegrasi (SPICE, simulation program with integrated circuit emphasis)(1971) pada mini komputer, salah satu program untuk otomatisasi desain elektronik (EDA). Perangkat lunak atau software yang paling populer pada masa itu adalah program word processing dan spreadsheet. Mikroprosesor menuntun pada pengembangan mikrokomputer, komputer dengan ukuran kecil dan berbiaya rendah yang dapat dimiliki oleh perorangan dan usaha-usaha kecil. Mikrokomputer, yang muncul pertama kali pada 1970-an, digunakan dimana-mana di tahun 1980-an dan seterusnya.

Kemudian pada tahun 1981, IBM mencoba mengenalkan penggunaan mesin komputer yang disebut dengan Personal Computer (PC) untuk penggunaan di rumah, kantor, dan sekolah. PAda tahun 1981 penggunaan Personal kumputer hanya 2 juta unit kemudian pada tahun 1981 melonjak naik menjadi 5,5 juta unit. Lalu sepuluh tahun kemudian, PC sebanyak 65 juta telah digunakan. Komputer melanjutkan evolusinya menuju ukuran yang lebih kecil, dari komputer yang berada di atas meja yang biasa disebut dengan desktop computer, menjadi komputer yang dapat dimasukkan ke dalam tas atau disebut dengan laptop, atau bahkan komputer yang dapat digenggam yaitu palm top.

Karena komputer telah mampu menjadi ladang bisnis yang cerah, maka munculnya persaingan antara IBM PC dengan perusahaan Apple Macintosh dalam memperebutkan pasar komputer. Apple Macintosh yang menjadi terkenal karena mampu mempopulerkan sistem grafis pada komputernya, sementara saingannya yang masih menggunakan komputer yang berbasis teks. Perusahaan Macintosh juga mempopulerkan penggunaan perangkat keras mouse.

Saat ini kita telah mengenal perjalanan IBM compatible dengan memakai CPU: IBM PC/486, Pentium, Pentium 2, Pentium 3, Pentium 4 (Serial dari CPU ciptaan dari Intel). Juga kita kenal AMD k6, Athlon, dan lain-lain. Itu semua termasuk ke dalam golongan komputer generasi keempat.

Seiring dengan maraknya dan berkembangnya penggunaan teknologi komputer di tempat kerja, kemudian cara-cara baru untuk menggali potensia yang ada di komputer terus dikembangkan. Dengan bertambah kuatnya suatu komputer mini, komputer-komputer itu bisa dihubungkan secara bersamaan di dalam suatu jaringan (net) untuk saling berbagi memori, perangkat lunak, informasi, dan juga untuk dapat saling berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam satu waktu. Komputer jaringan memungkinkan sebuah komputer dapat membentuk kerjasama elektronik untuk menyelesaikan suatu proses tugas. Dengan menggunakan teknik pengkabelan langsung (sebagai contoh adalah seperti local area network, LAN), atau kabel telepon, kemudian jaringan ini dapat berkembang menjadi jaringan yang sangat besar dan terus berkembang.


5). Generasi Kelima (Sekarang – Masa depan)

Perangkat keras komputasi dan perangkat lunaknya telah menjadi sebuah metafora untuk cara kerja alam semesta. Walaupun komputasi berbasis DNA dan komputasi quantum qubit membutuhkan waktu tahunan atau puluhan tahun di masa depan, infrastrukturnya sendiri telah dikerjakan, sebagai contoh, dengan origami DNA pada fotolitografi dan dengan antena quantum untuk mentransfer informasi antara perangkap ion. Sirkuit digital cepat (fast digital circuits) termasuk yang berdasar pada Josephson Junctions (sebuah alat yang prinsip kerjanya berdasarkan pada Josephson effect, yang menjelaskan tentang fenomena dari supercurrent, yaitu sebuah arus yang mengalir dengan jangka tak terbatas tanpa diberikan tegangan pada dua super konduktor yang digabungkan dengan sebuah penghubung yang lemah) dan teknologi rapid single flux quantum (RSFQ) menjadi semakin dapat direalisasikan dalam waktu dekat dengan penemuan dari superkonduktor skala nano.


Serat optic, dan alat fotonik, yang telah digunakan untuk mengangkut data melewati jarak yang jauh, sekarang memasuki pusat data, berdampingan dengan CPU dan komponen memori semikonduktor. Ini memungkinkan pemisahan RAM dari CPU dengan interkoneksi optic.






Senin, 31 Oktober 2011

Organisasi

Definisi



Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang, material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.
  • Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .
  • James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama .
  • Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
  • Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. 
Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran 
Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

Partisipasi

Dalam berorganisasi setiap individu dapat berinteraksi dengan semua struktur yang terkait baik itu secara langsung maupun secara tidak langsung kepada organisasi yang mereka pilih. Agar dapat berinteraksi secara efektif setiap individu bisa berpartisipasi pada organisasi yang bersangkutan. Dengan berpartisipasi setiap individu dapat lebih mengetahui hal-hal apa saja yang harus dilakukan.
Pada dasarnya partisipasi didefinisikan sebagai keterlibatan mental atau pikiran dan emosi atau perasaan seseorang di dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan.
Keterlibatan aktif dalam berpartisipasi, bukan hanya berarti keterlibatan jasmaniah semata. Partisipasi dapat diartikan sebagai keterlibatan mental, pikiran, dan emosi atau perasaan seseorang dalam situasi kelompok yang mendorongnya untuk memberikan sumbangan kepada kelompok dalam usaha mencapai tujuan serta turut bertanggung jawab terhadap usaha yang bersangkutan.

Unsur-unsur

Menuruth Keith Davis ada tiga unsur penting partisipasi:
  1. Unsur pertama, bahwa partisipasi atau keikutsertaan sesungguhnya merupakan suatu keterlibatan mental dan perasaan, lebih daripada semata-mata atau hanya keterlibatan secara jasmaniah.
  2. Unsur kedua adalah kesediaan memberi sesuatu sumbangan kepada usaha mencapai tujuan kelompok. Ini berarti, bahwa terdapat rasa senang, kesukarelaan untuk membantu kelompok.
  3. Unsur ketiga adalah unsur tanggung jawab. Unsur tersebut merupakan segi yang menonjol dari rasa menjadi anggota. Hal ini diakui sebagai anggota artinya ada rasa “sense of belongingness”.

Jenis-jenis

Keith Davis juga mengemukakan jenis-jenis partisipasi, yaitu sebagai berikut:
  1. Pikiran (psychological participation)
  2. Tenaga (physical partisipation)
  3. Pikiran dan tenaga
  4. Keahlian
  5. Barang
  6. Uang

Syarat-syarat

Agar suatu partisipasi dalam organisasi dapat berjalan dengan efektif, membutuhkan persyaratan-persyaratan yang mutlak yaitu .
  • Waktu. Untuk dapat berpatisipasi diperlukan waktu. Waktu yang dimaksudkan disini adalah untuk memahamai pesan yang disampaikan oleh pemimpin. Pesan tersebut mengandung informasi mengenai apa dan bagaimana serta mengapa diperlukan peran serta.
  • Bilamana dalam kegiatan partisipasi ini diperlukan dana perangsang, hendaknya dibatasi seperlunya agar tidak menimbulkan kesan “memanjakan”, yang akan menimbulkan efek negatif.
  • Subyek partisipasi hendaknya relevan atau berkaitan dengan organisasi dimana individu yang bersangkutan itu tergabung atau sesuatau yang menjadi perhatiannnya.
  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk berpartisipasi, dalam arti kata yang bersangkutan memiliki luas lingkup pemikiran dan pengalaman yang sama dengan komunikator, dan kalupun belum ada, maka unsur-unsur itu ditumbuhkan oleh komunikator.
  • Partisipasi harus memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi timbal balik, misalnya menggunakan bahasa yang sama atau yang sama-sama dipahami, sehingga tercipta pertukaran pikiran yang efektif atau berhasil.
  • Para pihak yang bersangkutan bebas di dlam melaksanakan peran serta tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan.
  • Bila partisipasi diadakan untuk menentukan suatu kegiatan hendaknya didasarkan kepada kebebasan dalam kelompok, artinya tidak dilakukan pemaksaan atau penekanan yang dapat menimbulkan ketegangan atau gangguan dalam pikiran atau jiwa pihak-pihak yang bersangkutan. Hal ini didasarkan kepada prisnsip bahwa partisipasi adalah bersifat persuasif.
Partisipasi dalam organisasi menekankan pada pembagian wewenang atau tugas-tugas dalam melaksanakan kegiatannya dengan maksud meningkatkan efektif tugas yang diberikan secara terstruktur dan lebih jelas.

Bentuk-bentuk organisasi

  1. Organisasi politik
  2. Organisasi sosial
  3. Organisasi mahasiswa
  4. Organisasi olahraga
  5. Organisasi sekolah
  6. Organisasi negara

BUDAYA

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.

Definisi budaya,
adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

Pengertian kebudayaan,
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.

Minggu, 05 Juni 2011

Manusia dan Harapan

            Dalam hidup, manusia selalu memiliki tujuan yang harus dia capai, meskipun terkadang manusia itu tidak menyadari apa tujuan yang harus dia capai tersebut, dan dalam proses mencapai tujuan tersebut, manusia juga dituntut untuk bisa memperoleh sesuatu yang berguna bagi diri dan tujuan hidupnya, dan mungkin juga bagi orang lain. Untuk itu manusia harus selalu berusaha untuk memperoleh hal-hal yang dia butuhkan  dengan mengerahkan segenap daya dan upaya yang semaksimal mungkin untuk memperoleh keberhasilan dalam setiap upaya yang dia lakukan. Namun dalam prosesnya, manusia tidak selalu memperoleh keberhasilan, dan seringkali manusia dihadapkan pada kegagalan demi kegagalan yang menimbulkan rasa keputusasaan dan keterpurukan yang terkadang membuat sebagian manusia berhenti berusaha, dan sebagian yang lain memutuskan untuk terus mencoba dan mencoba lagi, bertahan melewati setiap kegagalan yang mereka alami. Mereka menganggap setiap kegagalan adalah guru yang membantu mereka, dan membimbing mereka untuk mencapai keberhasilan.

            Kedua hal yang bertentangan tersebut, yaitu antara manusia yang berhenti untuk berusaha, dengan manusia yang memutuskan untuk menerima kegagalan yang dia alami dan menganggap kegagalan sebagai bagian dari proses untuk mencapai keberhasilan. Apa yang membedakan mereka? Yang membedakan adalah seberapa tinggi harapan mereka untuk memperoleh keberhasilan yang mereka idam-idamkan. Dengan harapan, manusia memperoleh dorongan mental yang membuat mereka dapat terus berusaha meskipun kemungkinan keberhasilan daripada usaha yang mereka lakukan memiliki prosentase yang kecil dengan tingkat kegagalan yang tinggi. Sebagai contoh, seorang anak yang terlahir dengan sepasang kaki yang tidak sempurna yang bahkan sulit apabila digunakan untuk berdiri. Sang anak diperkirakan tidak dapat berjalan untuk seumur hidupnya. Tapi keluarga dari sang anak terus berharap agar si anak dapat berdiri bahkan berjalan meskipun harus dengan bantuan alat. Keluarga si anak membantu dan melatih si anak untuk berjalan, mendorong si anak untuk mengikuti terapi sambil terus memberi dukungan moril untuk membangkitkan semangat si anak. Sang anak yang terus menerus mendapat dukungan dan merasakan besarnya harapan keluarganya yang diberikan padanya, membuat sang anak berpikir positif dan berusaha untuk memenuhi harapan dari keluarganya, yang kemudian pada akhirnya si anak dapat berdiri bahkan berjalan meskipun tidak sepenuhnya normal. Contoh ini menggambarkan betapa besarnya usaha yang dikerahkan oleh sang anak dan keluarganya untuk menghadapi dan melampaui berbagai keterbatasan yang dialami oleh si anak. Untuk suatu hal yang mungkin dianggap oleh sebagian besar orang sulit untuk dilakukan, namun harapan dari keluarga si anak membuat sang anak dan keluarganya dapat tetap berpikir positif bahwa mereka pada akhirnya mampu untuk merubah nasib sang anak. Besarnya kekuatan harapan dalam hal ini, membantu mereka untuk melewati rintangan yang sulit dihadapi. Tanpa harapan yang tinggi, tentunya hal tersebut akan mustahil untuk dihadapi. Tapi harapan, membuat seluruh usaha yang dilakukan, walaupun memiliki efek yang tidak terlalu besar, menjadi tidak sia-sia. Lalu apa yang membuat harapan menjadi begitu penting bagi manusia?

Pengertian Harapan

 
            Harapan, berasal dari kata dasar harap dengan akhiran –an yang dalam kamus bahasa Indonesia arti kata harap adalah : mohon, minta, dan apabila menggunakan akhiran –an­ menjadi harapan yang artinya : keinginan supaya menjadi kenyataan. Jadi harapan adalah sebuah keinginan untuk sesuatu yang belum terjadi supaya menjadi kenyataan. Dalam konteksnya, harapan adalah tergolong berpikir positif. Jadi harapan memberikan rasa percaya diri kepada seseorang, bahwa upaya yang mereka lakukan bukanlah sesuatu sia-sia dan dapat membuat mereka yakin mereka akan mencapai apapun tujuan yang mereka inginkan yang mereka anggap benar bagi dirinya.


Definisi Harapan


            Harapan adalah sebuah wujud dari keinginan, manusia memiliki keinginan dasar dalam dirinya. Humanistic psychologist (ahli psikologi kemanusiaan) percaya bahwa setiap manusia memiliki keinginan yang kuat untuk mengeluarkan potensi utamanya, untuk mencapai tingkatan “aktualisasi diri”. Untuk membuktikan bahwa manusia tak hanya bereaksi terhadap situasi, tapi mencoba untuk mencapai sesuatu yang lebih besar atau lebih bermakna. Menurut Abraham Maslow, seorang professor psikologi menggambarkan lima dasar kebutuhan yang diinterpretasikan sebagai keinginan dasar manusia yang perlu dia capai, yaitu:

-          Physiological (fisiologis)
-          Safety (keamanan)
-          Love/belonging (cinta dan kepunyaan)
-          Esteem (Penghormatan)
-          Self-actulization (aktualisasi diri)

            Hal-hal inilah yang menjadi pembentuk dari harapan manusia, kebutuhan manusia untuk memenuhi keinginan-keinginan tersebut, membuat manusia memiliki harapan agar supaya keinginan-keinginan ini bisa mereka dapatkan.
            Harapan adalah sesuatu yang tidak mungkin terlepas dari bagian diri manusia, karena harapan yang membuat manusia untuk terus bangkit dan berusaha sebelum apa yang manusia inginkan dalam hidupnya tercapai dan menjadi sebuah kenyataan. 

Sabtu, 04 Juni 2011

Manusia dan Kegelisahan



            Manusia, adalah mahluk yang diciptakan dengan akal, membuat manusia dapat belajar, berkembang, dan beradaptasi. Manusia pun diberikan kesadaran, untuk membedakan hal-hal yang baik, hal-hal yang buruk, yang berbahaya bagi dirinya, atau yang bermanfaat bagi dirinya. Namun kesadaran ini tidak seperti sebuah mesin yang menyatakan secara jelas “iya” atau “tidak”, lebih merupakan sebuah isyarat yang sifatnya psikologis namun berdampak terhadap kondisi fisik dan memiliki pengaruh emosional.

            Salah satu kondisi psikologis yang dimaksud adalah “Kegelisahan” atau “Kecemasan”(Anxiety). Kegelisahan adalah kondisi psikologis yang dikarakteristikkan oleh “somatic”, “emosional”, dan komponen “perilaku”. Kegelisahan dapat menimbulkan perasaan seperti “takut“ dan “khawatir“. Namun bukan berarti kegelisahan adalah suatu hal yang perlu diwaspadai, namun kegelisahan ini dapat membantu seseorang ketika berhadapan dengan situasi yang sulit, dengan mendorong orang itu untuk menghadapinya. Ketika kegelisahan menjadi berlebihan, dapat membuat seseorang menjadi paranoid, dan dapat menyebabkan dirinya menutup diri dari berbagai macam bentuk interaksi sosial.

Deskripsi

            Deskripsi dari kegelisahan adalah kondisi yang seringkali muncul tanpa penyebab unik yang dapat diidentifikasikan secara jelas. Karena kegelisahan dapat disebabkan oleh berbagai macam hal, bahkan hal atau sesuatu yang dianggap sepele oleh masyarakat pada umumnya. Kegelisahan berhubungan dengan situasi yang dianggap tidak dapat dikendalikan atau dihindari, seperti hal-hal yang terjadi dimasa depan. Kegelisahan juga dapat didefinisikan sebagai kondisi dimana seseorang mempersiapkan dirinya untuk mencoba menghadapi hal buruk yang akan dialaminya.

Efek Fisik

            Efek fisik yang ditimbulkan oleh kegelisahan dapat berupa jantung berdebar-debar, penegangan dan pelemasan otot-otot, keletihan, mual, nyeri pada dada, sesak nafas, sakit perut, atau sakit kepala. Tubuh bersiap-siap untuk menghadapi ancaman, tekanan darah dan denyut jantung mengalami peningkatan, volume keringat yang keluar meningkat, aliran darah ke bagian-bagian otot meningkat, dan kekebalan tubuh serta sistem pencernaan terhambat. Kondisi pada fisik luar orang yang mengalami kegelisahan adalah kulit pucat, gemetaran, dan pelebaran pada pupil mata. 


Efek Emosional

            Efek emosional yang timbul dari kegelisahan adalah ketakutan atau kekhawatiran, sulit berkonsentrasi, mudah marah, dan perasaan seperti pikiran menjadi kosong, serta mimpi buruk, obsesi pada perasaan, deja vu, perasaan terjebak dalam pikiran, dan merasa bahwa semuanya menakutkan.

            Ketika berbicara tentang “Manusia dan Kegelisahan“, adalah berbicara tentang manusia saat mengalami kegelisahan dan penyebab umum kegelisahan tersebut, walaupun penyebab kegelisahan seperti telah dijelaskan diatas, tidak dapat diidentifikasikan atau diklasifikasikan dengan jelas. Hal-hal ini dapat dijelaskan dalam berbagai bentuk. Namun kegelisahan yang paling sering dialami manusia dalam kehidupan kesehariannya adalah “kegelisahan eksistensial“, “kegelisahan sosial“, “kegelisahan dari pilihan dan keputusan“.

Kegelisahan Eksistensial
             Kegelisahan eksistensial adalah kegelisahan yang dialami manusia, yang timbul dari rasa cemas akan keberadaan dirinya dilingkungan pergaulannya. Ketidak inginannya untuk diabaikan oleh individu-individu lain disekitarnya, dan perasaan takut akan keterasingan, mengakibatkan individu tersebut berusaha dengan keras untuk membaur kedalam lingkungan pergaulannya, sehingga rasa tidak percaya diri atau bahkan obsesi akan timbul akibat dari kondisi ini. Atau disaat individu tersebut berhadapan dengan bahaya yang fatal, keinginan paling dasar dari individu itu adalah mencari sebuah makna dari kehidupan untuk melawan “trauma ketidakberadaan“ saat dekat pada kematian.

Kegelisahan Sosial
            Kegelisahan sosial adalah kegelisahan yang terjadi ketika bertemu atau berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal. Pada anak muda atau anak kecil, ini adalah tahap perkembangan yang wajar pada anak. Namun sebagian, tetap bertahan sampai dewasa, sehingga berpotensi menimbulkan phobia terhadap individu yang tak dikenal, phobia sosial ini tidak mengakibatkan seseorang takut terhadap keramaian, tapi lebih sering dikarenakan mereka cemas akan penilaian negatif terhadap dirinya. Phobia sosial yang ditimbulkan dari kegelisahan sosial ini, menimbulkan ketakutan dari individu tersebut untuk berinteraksi dengan individu lain yang asing baginya, sehingga dia mengasingkan dirinya dari interaksi sosial di lingkungannya dan memilih untuk mengisolasi dirinya. Hal ini dapat menimbulkan individu tersebut kehilangan karakter dan keunikan dari dirinya, dan berpotensi dapat membuat ia tidak mengenali dirinya sendiri.

Kegelisahan dari Pilihan dan Keputusan

             Dalam hidupnya manusia selalu dihadapkan pada pilihan dan keputusan, rasa tanggung jawab yang ditimbulkan dari pilihan yang dia ambil, atau keputusan yang dia buat inilah yang menimbulkan kegelisahan pada dirinya, sebagai akibat dari ketidaktahuannya dan kecemasannya terhadap konsekuensi yang akan timbul dimasa depan. Hal ini biasanya dialami oleh orang-orang yang baru beberapa kali dalam hidupnya memimpin sebuah organisasi, dan bertindak sebagai pengambil keputusan.  Terlebih apabila keputusan yang dia ambil adalah merupakan keputusan sulit yang mengharuskan dirinya untuk mengorbankan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain dan dapat mempengaruhi orang banyak. Atau sebuah keputusan yang berhubungan dengan hidup dan mati seseorang atau orang banyak yang menjadi tanggung jawabnya, seperti contoh seorang pilot pesawat jet komersil yang mencoba memutuskan akan mendarat darurat di laut atau mencoba melakukan pendaratan di daerah lapang di darat saat pesawatnya mengalami kerusakan mesin. Atau seorang dokter yang bertanggung jawab terhadap pasiennya yang mengalami penurunan kondisi vital, namun belum diketahui penyebabnya. Sang dokter harus mengambil keputusan untuk membuat si pasien dalam kondisi koma, dengan resiko dapat menyebab kerusakan otak permanen si pasien, atau bahkan tidak dapat dipulihkan dari kondisi koma, atau mengambil resiko tubuh si pasien mengalami kerusakan hingga mencapai titik kritis. Contoh-contoh seperti diatas, menimbulkan perasaan emosional  yang dapat membuat sang pengambil keputusan tidak dapat berpikir jernih. Kekhawatiran yang timbul dalam dirinya apabila ia memilih keputusan yang buruk yang dapat menghantui dirinya seumur hidup inilah yang menimbulkan kegelisahan ini.