Jumat, 31 Desember 2010

Softskill Ilmu Sosial Dasar

 HUBUNGAN PERTUMBUHAN PENDUDUK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI



            Pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi sering dikaitkan satu sama lain karena dianggap keduanya saling mempengaruhi perkembangannya satu sama lain, dimana aspek pertumbuhan ekonomi dapat menjadi daya tarik imigrasi dan menjamin kondisi kehidupan yang layak bagi penduduk, sehingga meningkatkan kualitas daripada penduduk. Sebaliknya, pertumbuhan penduduk sering dikaitkan dengan pertumbuhan ekonomi karena, seringkali tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara diukur dari pendapatan per kapita dan daya beli penduduknya. Hal inilah yang membuat pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi saling mempengaruhi dan berhubungan. Namun dalam isu hubungan pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi di dalam sebuah negara, juga dapat bersifat negatif bagi pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Dimana pertumbuhan penduduk menyebabkan penurunan terhadap pertumbuhan ekonomi ketika sebuah negara mengalami kondisi pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi, namun negara tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan dari jumlah produksi dan jumlah lapangan kerja yang layak bagi penduduknya, menimbulkan banyaknya pengangguran dikalangan penduduk, sehingga terjadi penurunan nilai pendapatan per kapita penduduk negara tersebut. Hal seperti ini adalah merupakan aspek yang paling sering terjadi terutama di negara-negara berkembang. Ini dikarenakan fluctuasi pertumbuhan penduduk yang begitu drastic, sehingga sarana dan prasarana yang disediakan oleh negara untuk menunjang mutu kualitas hidup penduduknya, tidak mampu memenuhi tingkat permintaan yang begitu besar dalam waktu yang singkat. Walaupun tingkat kemiskinan yang tinggi di negara-negara berkembang bukan semata-mata hanya diakibatkan oleh tingkat pertumbuhan penduduk.

            Isu dari perumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi, seperti contoh diatas. Sebetulnya merupakan isu yang setua isu Ekonomi itu sendiri. Malthus (1798) mengklaim bahwa ada kecenderungan tingkat pertumbuhan penduduk atau populasi penduduk meningkat  secara geometris, sedangkan tingkat produksi meningkat secara aritmatis. Sehingga, pertumbuhan populasi penduduk yang tak dibatasi atau dikendalikan tingkat pertumbuhannya di sebuah negara dapat menyebabkan negara tersebut jatuh kepada kemiskinan akut. Namun pandangan tersebut tidak terbukti untuk negara maju, dan bahwa mereka berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan populasi serta produk domestik bruto nyata per kapita mampu untuk ditingkatkan. Perdebatan antara positif dan negatif dari pertumbuhan penduduk atau populasi penduduk masih terus berlangsung. Dimana pertumbuhan penduduk dapat menambah jumlah tenaga kerja, dan karenanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Populasi penduduk yang besar juga dapat menyediakan pasar domestik yang besar bagi perekonomian. Selain itu, pertumbuhan penduduk juga mendorong persaingan, yang mendorong kemajuan teknologi dan inovasi. Namun demikian, pertumbuhan penduduk yang besar tidak terkait dengan masalah makanan, namun juga memberlakukan kendala pada pengembangan tabungan, valuta asing dan sumber daya manusia. Secara umum, tidak ada konsensus apakah pertumbuhan penduduk menguntungkan atau merugikan terhadap pertumbuhan ekonomi di negara berkembang. Selain itu bukti empiris terhadap hal ini untuk negara berkembang adalah relatif terbatas.

            Masalah pertumbuhan pendududuk dan pertumbuhan ekonomi juga terkait terhadap upah minimum. Pertumbuhan penduduk meningkatkan jumlah tenaga kerja dan karenanya menyebabkan penurunan upah. Model standar ekonomi terkait dengan permintaan tenaga kerja, memprediksikan bahwa upah rendah akan meningkatkan permintaan untuk tenaga kerja. Sehingga hasilnya kesejahteraan ekonomi akan meningkat. Selain itu juga, upah rendah akan mendorong industri yang padat karya. Upah rendah dikatakan adalah faktor penting yang memberikan kontribusi terhadap industrialisasi dari ekonomi terindustri baru Asia, seperti Korea, Hong Kong, Taiwan dan Singapur. Selain itu juga, dikatakan bahwa hal ini menjadi faktor penting yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di China. Sebaliknya, model standar ekonomi terhadap permintaan tenaga kerja memprediksikan bahwa pengenalan atau peningkatan upah minimum akan merusak mekanisme. Yaitu, tidak akan ada hubungan antara pertumbuhan penduduk dan pertumbuhan ekonomi. Meskipun demikian, berbagai monopsoni, efisiensi upah, dan model pencarian menunjukkan bahwa dalam beberapa kondisi, upah minimum memang bisa menaikkan tingkatan pengerjaan.    Bukti empiris tentang masalah ini tercampur,  dengan  beberapa penelitian yang menunjukkan efek negatif, dan lain-lain yang menunjukkan efek positif, atau nol dari upah minimum. Dengan demikian, tidak ada hubungan yang jelas dari pertumbuhan penduduk dengan pertumbuhan ekonomi. Namun demikian, studi tentang upah minimum dan pekerjaan dilakukan terutama untuk negara maju.